Yulia Putri Nugraheni

Kamis, 15 Maret 2012

Calvin Jeremy Tak Merasa Bisa Nyanyi

http://l.yimg.com/bt/api/res/1.2/.8aFutmnkpB2KHioPx8BdA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTYzMA--/http:/l.yimg.com/os/401/2012/03/14/IMG-9605-JPG_101924.jpg Dunia musik Tanah Air diramaikan dengan adanya talenta dari seorang Calvin Jeremy. Pria kelahiran 6 Mei 1991 ini populer berkat single “Dua Cinta Satu Hati” yang menjadi soundtrack dari film dengan judul yang sama pada Mei 2010. 

Saat pertama kali mendengar suaranya, mungkin kalian akan segera teringat suara dari penyanyi pria solo asal Amerika, John Mayer. Johnny Manahan, petinggi ABS-CBN — stasiun televisi Filipina — terpikat dengan penampilan penyanyi yang dijuluki “John Mayer of Asia” ini. Calvin pun diberikan kesempatan untuk tampil dalam sebuah acara musik di Filipina yang bertajuk All-stars Sunday Afternoon Party (ASAP) Rocks.

Ditemani kakak yang sekaligus manajernya, Cecille Christophia, mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) jurusan Manajemen 2009 ini mampir ke kantor Yahoo! Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta pada Jumat (17/2) siang. Kepada Yahoo! OMG!, Calvin bercerita tentang perjalanan kariernya.

Nama asli kamu memang Calvin Jeremy?
Iya. Itu nama asli.

Ceritain dong pengalaman kamu di ASAP Rocks!
Kakak aku kan memang kuliah di sana. Pertamanya memang sudah pernah kerjasama sama Sabrina Orial (dia adalah penyanyi asal Filipina yang sering menyanyikan lagu musisi lain). Waktu itu aku ke sana untuk rekaman, lagunya Bruno Mars “Just The Way You Are” bersama Sabrina. Pas di sana, ‘Eh yuk kita coba ikutan ASAP’. Tidak tahu bagaimana, si bosnya ingin ketemu, ‘what can we do for you?’. Aku bilang, ‘Ingin partisipasi di acara ini’. Responnya dia, ‘ok ok’. Ya sudah deh dari situ aku disuruh pilih mau main minggu ke berapa.

Kemudian kamu dikenal sebagai John Mayer of Asia ya..
Pada saat tes memang aku bawain lagu John Mayer. Dan aku juga banyak menyanyikan lagu-lagunya dia di YouTube. Menurut aku seru sih ASAP ini, kan tidak hanya disiarkan di Filipina tapi juga di 20 negara sampai Kanada dan Amerika Serikat.

Kapan pertama kali main musik?
Pertama kali aku main piano kelas 3 SD. Kemudian main gitar saat SMA.

Kalau menyanyi?
Sampai akhirnya ditawari bikin album, aku nggak merasa bisa nyanyi. Tapi kata orang sih suaraku enak didengar. Hehe.

Siapa sih musisi yang ingin kamu ajak kolaborasi?
Kalo dari dalam negeri sih aku ingin banget kolaborasi sama Glenn Fredly, entah itu di album atau sebuah acara. Oh sama Dewi Sandra juga.

Biasanya kalau bikin lagu, apa yang menginspirasi kamu?
Biasanya aku berangkat dari mome. Soalnya kalau bikin lagu, lirik dan nadanya harus saat itu juga. Aku harus dapat segera mengabadikan momen itu lewat nada dan lirik.

Rencananya kapan album kedua kamu keluar?
Sebenarnya sudah tinggal tunggu satu lagu lagi. Sudah ada lima lagu dari aku dan satu lagu dari orang lain. Ya semoga dalam dua atau tiga bulan ke depanlah.

Uang yang kamu dapat pertama kali dari karier bermusik, ingat nggak waktu itu kamu pakai untuk apa?
(Lama berpikir) … Ohhh, aku kasih ke gereja.

Kapan kamu memutuskan untuk berkecimpung di dunia musik?
Sejak 1 SMA. Waktu itu sebenarnya kayak ‘Duh nanti dulu deh’ tapi kata bokap, kesempatan enggak datang dua kali.
 

Awalnya bagaimana?
Jadi waktu itu ada acara gereja di SMA. Sebenarnya waktu itu aku hanya mengiringi gitar. Di menit terakhir sebelum naik ke panggung, aku bilang ingin nyanyi sedikit, satu bait terakhir saja. Selesai aku nyanyi, semua pada tepuk tangan. Setelah acara usai, aku dipanggil kakak kelas 3, disuruh nyanyi di kelas mereka. Diambilkan gitar, aku waktu itu nyanyi “Selamanya”. Itu lagu yang aku ciptakan waktu aku kelas 2 SMP. Kakak kelas aku bilang aku bisa serius di bidang musik. Kebetulan ada salah satu kakak kelas anaknya produser, namanya Reke, katanya ‘nanti gue kenalin ke bokap gue deh’. Dikirain bercanda, ternyata beneran, sampai akhirnya dikontrak sama Universal Music.
 

Sejauh ini sudah membuat berapa lagu?
Sudah ada 20 lagu lah. Di album pertama, dari sembilan lagu, enam yang aku ciptakan sendiri.

Kira-kira sampai kapan kamu mau terus berkarier di dunia musik?
Sebenarnya enggak ada bayangan sih. Kalau memang ditempatkan sama Tuhan untuk tetap di musik, ya aku tetap di musik. Tapi aku juga berencana ingin bisnis. Kalaupun sampai tua, aku ingin seperti Paul McCartney. Maksudnya produktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar